Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Getar petualang

letupan sinar yang melnyalip di antara rindang pepohonan mencuatkan tanda sebuah kisah dalam ruang yang hampa keriangan dari bukit kayangan yang selalu menjadi tantangan lajur istimewa pada pengembara mebuat gemuruh tanah padi yang tak gusar di makan zaman kian berhembus dari landai utara kaldera pun menyemburkan cakrawal kehidupan penyemagat raga lumrahlah bahwa dunia tak kenal makna dari sebuah makna hanya mengenal dari artinya saja belum hilang puing yang mejilat kaki belum hilang gores kian makin menganga kutu-kutu yang menjilat kaki tak akan menjadi alasan bagi raga menantang nyawa dari langit hingga surga

sejarah singkat pencinta alam

Pada tahun 1492 sekelompok orang Perancis di bawah pimpinan Anthoine de Ville mencoba memanjat tebing Mont Aiguille (2097 m), dikawasan Vercors Massif. Saat itu belum jelas apakah mereka ini tergolong pendaki gunung pertama. Namun beberapa dekade kemudian, orang-orang yang naik turun tebing-tebing batu di Pegunungan Alpen adalah para pemburu chamois, sejenis kambing gunung. Barangkali mereka itu pemburu yang mendaki gunung.  Tapi inilah pendakian gunung yang tertua pernah dicatat dalam sejarah.Di Indonesia, sejarah penDakian gunung dimulai sejak tahun 1623 saat Yan Carstensz menemukan “Pegunungan sangat tinggi di beberapa tempat tertutup salju” di Papua. Nama orang Eropa ini kemudian digunakan untuk salah satu gunung di gugusan Pegunungan Jaya Wijaya yakni Puncak Cartensz.Pada tahun 1786 puncak gunung tertinggi pertama yang dicapai manusia adalah puncak Mont Blanc (4807 m) di Prancis. Lalu pada tahun 1852 Puncak Everest setinggi 8840 meter ditemukan. Orang Nepal menyebutnya Sagarm